Nama : Tehrizka Tambihan
NPM :
37412336
Kelas :
2ID04
Permasalahan
Kependudukan Di Indonesia
Indonesia
merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika
Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan
tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami
permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat
migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan
semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus
guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan
yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
Telah
disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan
ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat
dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010
mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun
jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010,
jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
Dari data yang saya ambil dari Kabupaten
Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat
dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke
tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik
postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu
antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam,
mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain
Akan
tetapi permasalahan
kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah
masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi
terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai
organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan.
Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya
alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap
daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk
membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain
terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya
sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber
daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu
mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam.
Selain
itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam
penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk
berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim.
Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri
terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan
pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah
pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki
tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan
menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah
penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan
aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih
luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah
Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah
diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk
Indonesia.
2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Terkait
dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang
mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk.
Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin
meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah
penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia.
Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam
hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang
terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada
di Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan kini ditangani oleh BKKBN.
Jika
melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk
Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi
daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase
pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam
penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka
pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk
Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun
merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia
Indonesia.
Apabila
tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi
berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya
manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak
negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha
untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang
ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB,
penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan
laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Kepadatan
penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas
wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus
penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar
provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di
Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau
Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini
menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi,
dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha
untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan
pembangunan.
Faktor
faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
- Kesuburan
tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
- Iklim,
wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah
biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
- Topografi
atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat
tinggal di daerah datar
- Sumber
air
- Perhubangan
atau transportasi
- Fasilitas
dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
B. Non Demografis Bersifat Kualitatif
1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Usaha
untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan.
Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu
kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Dalam
hal kesehatan yang akan mejadi
sorotan bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka
kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi
lingkungan dan jugakesehatan pada masyarakat.
Dari data di atas dapat dilihat bagaimana
penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung
berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran per tahun. Penurunan ini
menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan
guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata
yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna
memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini.
Sebagai
tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi status gizi buruk
yang ada di Indonesia tahun 1998-2003. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan
sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk
bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan
daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini,
masih banyak terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal
ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan
Selain
indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan
melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Da
ta
Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun
2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan
dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang
tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan
penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi
pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin
tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan
yang memenuhi standar kesehatan.
2. Pendidikan Yang Rendah
Kesadaran
masyarakat akan pendidikan di Indonesia
masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib
belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan
menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi
Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas
mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh
berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011
pun rata-rata pendidikanbangsa Indonesia masih
pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.
Akan
tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah
satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara.
Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat
pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Namun
kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang
berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang
menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di
bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang
terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan
usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa
tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan
bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan
produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini .Perlunya
peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal
tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.
Jika
diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikandiharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan
penduduk.
3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan
juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan
termasuk negara miskin menurutPBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30
juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan
lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana
kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.
Secara
garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini
juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka
30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan
global yang akan di capai tahun 2015.
Selain
kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di
Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan
kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki
jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.
Yang
manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya
miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya namun
menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke sumber
daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi
kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini
dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia
menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan
dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran
rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia
yang merdeka seutuhnya.
C. Solusi
Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran
penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah
dengan mengadakan transmigrasi. Transmigrasimerupakan perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia umumnya
orang-orang yang mengikuti program transmigrasi berasal dari Jawa, Madura, dan
Bali, mereka biasanya ditempatkan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku,
Irian Jaya, dan di bagian Nusantara yang masih jarang penduduk.
Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.
Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memilki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi. Wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian, dengan lahan yang masih luas dan tanah yang subur terbuka peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi para transmigran.
Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan
modal pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi
Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di
daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan
keterangan tentang keadaan paratransmigran umum ketika di daerah asal. Transmigrasi umum di Kalimantan
Selatan misalnya, 61% tidak memiliki tanah ketika di daerah asal ( hardjosoenarto
dalam Friedrich, 1980:94 ). Transmigrasi adalah perpindahan
tempat, suatu gerakan yang mempunyai motivasi, dengan berbagai factor yang
melatarbelakanginya, ( Suyitno, 1980:116 ).
yang lain.
- melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk
membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal
sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.
- menunda
masa perkawinan.
- penambahan
dan penciptaan lapangan kerja,
- meningkatkan
kesadaran dan pendidikan kependudukan.
- mengurangi kepadatan penduduk dengan
programtransmigrasi.
- meningkatkan
produksi dan pencarian sumber makanan.