Nama
: Tehrizka Tambihan
NPM : 37412336
Kelas : 3ID04
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN PENDUDUK
A. A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
penduduk
Pengertian penduduk"penduduk
adalah orang-orang yang berada didalam
suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dansaling
berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/ kontinu. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu. penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
• orang yang tinggal di daerah tersebut
• orang yang secara hukum berhak
tinggal di daerah tersebut.dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi
untuk tinggaldi situ. misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.kepadatan penduduk
dihitung dengan membagi jumlahpenduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
Pengertian Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
Pengertian Perkembangan penduduk adalah
penambahan populasi manusia secara kuantitas (jumlah) yang mengakibatkan
kepadatan penduduk terus meningkat dan terjadilah ledakan penduduk.
a.
Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk Di Indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan
waktu sebelumnya Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian
dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami.
Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk
sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa
terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai.
Semua orang yang mendiami wilayah
Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan
setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai
berikut : Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa, Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa, Tahun 1980
= 147,5 juta jiwa,tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa, Tahun 2004 = 238.452 juta
jiwa
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah
penduduk ditentukan oleh :
• Angka kelahiran
• Angka kematian
• Perpindahan penduduk
(urbanisasi,migrasi)
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat
pembangunan :
Meningkatkan konsumsi saat ini dan investasi
yang dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa yang akan datang. Rendahnya
sumber daya perkapita akan menyebabkan penduduk tumbuh lebih cepat yang pada
gilirannya membuat investasi dalam kualitas manusia semakin sulit. Fakta
menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah penduduk yang semakin terampil
dan berpendidikan.
Di banyak negara dimana penduduknya masih amat
bergantung dengan sektor pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan
sumberdaya alam karena pertumbuhan penduduk memperlambat perpindahan penduduk
dari struktur pertanian modern dan pekerja modern lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat
semakin sulit melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan
ekonomi dan sosial. Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk relatif masih
cepat walaupun ada kecenderungan menurun.Pertumbuhan penduduk dan penyakit yang
berkaitan dengan lingkungan hidup penduduk tidak akan jauh dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang
kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang
tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni
wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah
penduduk. Untuk menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat,
perlu jauh lebih banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha
sendiri dalam semua sektor kesehatan.
Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini sangat mencemaskan selain bertambahnya
jumlah penduduk maka semakin sempit pula bagi mereka yang untuk mendapatka
lapangan pekerjaan ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk menjalani
kebutuhan hidup,karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa ini akan
bertambah yang disebabkan masalah tadi seperti sulitnya untuk berusaha
mendapatkan kerja untuk mencukupi
kebutuhan hidup karena semaki padatnya penduduk maka semakin sempit pula
peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan. Maka dari itu
semoga pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan program tersebut di
antaranya mencegah orang untuk bermigrasi,karena dengan migrasi banyak orang
yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para
migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan
kepadatan penduduk yang sia – sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan
yang bisa mengakibatkan kematian.
Negara Indonesia merupakan negara yang
besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya
tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu
pendidikan yang tinggi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan
negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol membuat
peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola transmigrasi dapat
memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk yang semakin hari
kian membludak.
B.
B. Leddakan penduduk di Indonesia
Tanggal 11 Juli dinyatakan sebagai Hari
Kependudukan di dunia, termasuk Indonesia. Kita kemudian mendengar lagi
kerisauan akan terjadinya ledakan penduduk di Indonesia, bahwa jumlah penduduk
Indonesia telah meningkat dengan makin cepat. Kerisauan ini sesungguhnya
berpangkal pada kesalahan memahami data statistik kependudukan.
Masalah ledakan penduduk bukan hal
baru. Masalah ini mulai mengemuka bahkan sejak 1798 ketika Malthus mengemukakan
tesisnya tentang hubungan ketersediaan pangan dengan pertumbuhan penduduk.
Secara sederhana teori Malthus yang populer dalam studi kependudukan mengurai
bahwa laju pertumbuhan penduduk berjalan sangat pesat, melampaui daya dukung
dan daya tampung yang disediakan alam sekitarnya. Kekwatiran akan ledakan
penduduk ini juga dicemaskan oleh para fisofof seperti Confucius, Plato,
Aristoteles maupun Kalden. Dalam kondisi ketidak keseimbangan antara daya
dukung dan daya tampung itulah baik menurut Malthus (1798) maupun ahli
kependudukan lainnya seperti L Jhon Graunt dan William Path, ledakan penduduk
akan membawa dampak langsung pada tragedi kekeringan, kelaparan serta rendahnya
kualitas hidup.Seperti ramalan Malthus (1798), masalah ledakan penduduk membawa
dampak pada rendahnya kualitas hidup manusia. Sebagai negara berpenduduk
terbesar ke-4 setelah Cina, India dan Amerika Serikat, Indonesia berbeda dengan
Cina yang pembangunan ekonominya melesat. Ledakan penduduk di Indonesia
melahirkan persoalan-persoalan yang kait-mengkait mulai dari soal kemiskinan
oleh sebab pendeknya usia sekolah, rendahnya mutu pendidikan sampai persoalan
tenaga kerja, kesehatan dan ancaman kelaparan.
Soal tenaga kerja, kebijakan pemerintah
yang termuat dalam moratorium penghentian pengiriman TKI/TKW ke luar negeri
tidak serta merta menyelesaikan hubungan diplomasi dengan negara penerima
TKI/TKW. Pengangguran kian menumpuk, sedangkan pemerintah tak bergeming
menyaksikan rakyatnya memperoleh upah kerja yang minim dan perlakuan yang tidak
manusiawi. Di dalam negeri sendiri
lapangan pekerjaan sangatlah langka.
Selain persoalan tenaga kerja, kini
kita juga mengalami persoalan struktur penduduk. Kita tak lagi berkutat pada
soal angka kelahiran dan angka kematian, namun ledakan penduduk Indonesia
mnembawa dampak yang signifikan pada ledakan penduduk usia lanjut. Seiring
dengan meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, hampir di
setiap negara kelompok usia 60 tahun keatas meningkat tajam. Laporan PBB
(2011), pada tahun 2010 dari 6,9 miliar jiwa di dunia diantaranya ada 759 juta
(11%) berusia di atas 60 tahun dengan 105 juta (1,5) berusia di atas 80 tahun.
Ternyata ledakan penduduk di Indonesia
bukan sekadar ancaman, melainkan sudah menjadi kenyataan. Jika saat ini jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 berjumlah 237,6 juta
jiwa, maka pada tahun 2050, jumlah penduduk Indonesia akan meledak menjadi
350,8 juta jiwa.
1) Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang terjadi akibat
masalah ledakan penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi
ditimbulkan dari asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat
ini semakin meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi
kemacetan yang terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer
lagi di lalui.Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan
dengan segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan
yang ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka.
2) Dampak Sosial dan Kesehatan
Dampak sosial yang terjadi akibat
masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan
pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan
erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan
gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan
penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat
menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi.
Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena
kemiskinan. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan
serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus
berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi
yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu;
1. Melakukan Program Transmigrasi
Program transmigrasi adalah program
nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk
Indonesia.
2. Melakukan Program Keluarga Berencana
Dengan adanya program KB dapat mencegah
kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa program KB sudah
berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun sudah
menurun.
3. Mengoptimalkan Lahan Dengan
Menggunakan Teknologi.
Hal ini disebabkan padatnya penduduk
mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan untuk pemukiman, sehingga lahan
yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam tanaman pangan beralih fungsi
sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini membuat penurunan terhadap
produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami kekurangan pangan. Oleh
karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat meningkatkan produksi
pangan walaupun denganlahan sempit.
4. Pemerataan pembangunan
Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang
merupakan titik sentral pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya
pembangunan tidak hanya terpusat dikota-kota tetapi juga dilakukan dikabupaten.
Jika pembangunan dilakukan secara merata dikabupaten maka sangat kecil
kemungkinan penduduk yang tinggal dikabupaten pindah ke kota.
C. URBANISASI
Faktor Penarik dan Pendorong Urbanisasi
PerpindahanPenduduk Dari Desa Ke KotaPengertian & Definisi Urbanisasi.Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, danlain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Untuk mendapatkan suatu
niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media
massa,impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa
atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang
menarik perhatian atau Faktor penarik.
Di bawah ini adalah beberapa atau
sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang modern dan mewah
2. Sarana dan prasarana kota yang lebih
lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Di kota banyak cewek cantik dan
cowok ganteng
5. Pengaruh buruk sinetron Indonesia
6. Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya
tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang
kaya
D. MIGRASI PENDUDUK INDONESIA
Definisi Internasional Dengan kata lain,
migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah
(negara) ke daerah (negara) lain. Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi
berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi, yaitu dimensi
ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Migrasi internasional adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional
merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.
Migrasi internal adalah perpindahan
penduduk yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi,
antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau
satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota,
seperti kecamatan dan kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi
yang memuat dimensi ruang.
Migran menurut dimensi waktu adalah
orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu
enam bulan atau lebih.
Migran sirkuler (migrasi musiman)
adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat
tujuan. Migran sikuler biasanya adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau
ikatan dengan tempat asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha
warung tegal, yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya
setiap bulan atau beberapa bulan sekali. Pada dasarnya ada dua pengelompokan
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor
pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor).
Faktor-faktor pendorong (push factor)
antara lain adalah:
Makin berkurangnya sumber-sumber
kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas
barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil
tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
Menyempitnya lapangan pekerjaan di
tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin
menyempit).
Adanya tekanan-tekanan seperti politik,
agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
Adanya harapan akan memperoleh
kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
World Population Prospects: The 2010
Revision (http://esa.un.org/unpd/wpp/index.htm),
Anonim, 1990,Ensiklopedi Indonesia.
Seri Geografi Indonesia, Jakarta: Intermasa.B.S. Taneko, 1984,
Struktur dan Proses Sosial: Suatu
Pengantar Sosiologi Pembangunan,Jakarta: Rajawali Press.J.J. Nasikun. 1992.
Sistem Sosial Indonesia. Jakarta:
Rajawali Press.Koentjayaningrat. 1982.
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.
Jakarta:Djambatan. Mahmud Thoha. 2002.