Kamis, 09 Juni 2016

REVIEW JURNAL SARJANA TEKNIK INDUSTRI KUALITAS, TANTANGAN DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS


Nama  : Tehrizka Tambihan

NPM   : 37412336

Kelas   : 4ID04

TEKNIK INDUSTRI GUNADARMA




REVIEW JURNAL

SARJANA TEKNIK INDUSTRI

KUALITAS, TANTANGAN DAN PROSPEKNYA

DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS



PENDAHULUAN

Sejak zaman orde beru telah dibebaskan lalu lintas perdangangan  impor-ekspor yang disrtai pembebasan lalu lintas devisa dan kebijaksanaan swasembada (orientasi pasar dalam negeri yang diproteksi) untuk selama periode 1969-1984. Dunia usaha merasakan sebagai perubahan yang terus menerus, disertai kekhawatiran bahwa peraturan-peraturan berubah terus, sehingga seringkali mengambil sikap menunggu. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat diperlihatkan dengan adanya suatu plateau, telah diadakan berbagai dergulasi, destatisasi, debirokratisasi dan deregulasi, mempersiapkan sisten nasional untuk dapat dengan tangguh memasuki era orientasi pasar internasional.


PERSAINGAN KERAS DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS


A.      Struktur Persaingan Sempurna, Oligopoli, Monopoli atau Kombinasinya?

Persaingan didalam negri yang selama ini berlangsung tampaknya merupakan kombinasi dari ketiga bentuk dasar struktur pasar ( persaingan sempurna, persaingan tak sempurna, oligopoli dan monopoli). Masing-masing pelaku telah terbiasa dengan masing-masing struktur itu, bergantung kepada pengalamannya. Meraka yang besar mungkin terbiasa dengan bentuk persaingan tak sempurna. Ologopoli, dimana meraka hanya menghadapi beberapaa pesaing saja. Dan bila mereka bersepakat maka mereka bisa mempunyai pengaruh yang besar kepada ssusana pasarnya, seperti penentuan harga, kuota, dll. Merekandengan mudah membentuk kartelyang kuat, bahkan menghadapi pemerintah sekalipun. Yang sudah terbiasa dengan bentuk monopoli, seperti pos dan giro, telekomunikasi, dan beberapa perusahaan yang didukung oleh birokrasi pemerintahan. Pada UUD 1945 yang seharusnya bentuknya didasarkan kepada azas kekeluargaan itu bisa diinterpretasikan dengan anggota keluarga yang berkuasa dipemerintahanbekerja sama dengan anggota keluarga yang ada dibisnis wisataa. Ya semua bentuk ada di Indonesia. Dan meraka ada hampir semua sektor, baik perdagaangan industri, pertanian, perhotelan, transportasi, maupun dalam pemerintahan. Sektor informal dalaam pemerintahan bentuknya adalah adanya petugas-petugas yang sebenarnya bukan pegawai pemerintah, tetapi bertugas atas otorisasi informal dari petugas resmi untuk melakukan berbagai tugas resmi dan dasarnya adalah prinsip bagi hasil. Mereka terbiasa bersaing secara tak sempurna dan oligopoli dimana mereka hanya menghadapi beberapa pesaing saja. Apabila mereka sepakat, maka mereka dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap suasana pasarnya, seperti penentuan harga, kuota dan lain sebagainya.

Ada pula yang terbiasa dengan cara monopoli, seperti pos dan giro, telekomunikasi dan ebberapa perusahaan yang didukung oleh birokrasi pemerintahan. Meskipun hal ini tidak tercantum dalam UUD 1945, yang seharusnya bentuknya didasarkan kepada azas kekeluargaan.


B.       Kondisi Dunia Industri Indonesia Dewasa Ini

Kondisi Industri Indonesia saat ini memang sangat beraneka ragam. Ada yang sudah terbiasa dibuai oleh proteksi yang berlebihan dari pemerintahan, sehingga mereka memang tidak memiliki daya saing yang tangguh. Kondisi ini berbahaya sekali untuk masa depan dengan perdagangan bebas antar negera yang disepakati dalam GATT (General Agreement on Trade and Tariffs), GATS (General Agreement on Trade in Service) dan WTO (World Trade Organization).

Ketiga Organisasi itu dapat memberikan persaingan internasional, karena perusahaan dari negara manapun akan bisa masuk kenegara manapun tanpa dihalangi oleh halangan tarif maupun nontarif. Tingkat bea masuk akan diturunkan ke bawah lima persen, bahkan juga akan dihapuskan.

Berbagai bentuk monopoli akan harus dihapuskan dan berbagai bentuk proteksi harus dihilangkan. Semua harus masuk ke dalam persaingan internasional. Bentuk persaingannya bisa saja berbentuk oligopolistik atau persaingan tak sempurna lainnya.


C.      Problem Yang Harus Dilakukan Oleh Semuanya

Berntuk persaingan oligopolistik atau persaingan tak sempurna lainnya itu sekarang berskala internasional. Pesaing bisa datang dari negara manapun di dunia. Karena itu perusahaan di Indonesia harus menjadi perusahaan kelas dunia.

Hal-hal yang harus dimiliki untuk menjadi perusahaan kelas dunia antara lain hasil produk nya memenuhi persyaratan internasional, seperti ISO 9000-an, ISO 12000-an, atau ISO 16000-an dan sebagainya. Harga jual harus bersaing di tempat pasar yaitu yang mempunyai keunggulan harga jualnya. Harga jual ini sudah termaksud biaya transportasi ke tempat dan harus dipenuhi ketepatan waktu penyerahan sesuai dengan perjanjian, bahkan dapat harus lebih cepat dari para pesaingnya.

Banyaknya percobaan yang harus dilakukan termaksud pendidikan orang di Indonesia menjadi manusia industrial Indonesia yang baru. Ia harus bekerja keras, cermat, hemat, kreatif, selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik, tidak cepat puas, disiplin, bertanggung jawab, menghargai waktu, percaya diri, bekerja secara profesional, memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi, suka akan percobaan dan mempunyai kemampuan manajerial yang baru.

Artinya, Indonesia akan harus melakukan rekayasa budaya masyarakatnya dengan proses yang terstruktur agar dengan cepat bisa melakukan percobaan massal itu. Disinilah fungsu dunia pendidikan anan harus menonjol dalam menciptakan itu. Hal tersebut juga berlaku pada tingkat universitas pada umumnya, dan pada pendidikan teknik industri khususnya.


PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG DIPERLUKAN


A.      Situasi Lulusan Teknik Industri Dewasa Ini

Pendidikan teknik industri saat ini amat bervariasi, mulai dari yang sangat terbatas karena kelengkapan pengajar dan sarana pendidikannya maupun oleh karena kurang interaksinya dengan dunia ilmu pengetahuan dan praktek yang luas.

Bagi diri para lulusan persaingan itu lebih berarti persaingan dengan sesama profesional dari negara lainnya. Hal ini berupakan masalah yang berat bila ia tidak dipersiapkan dengan baik untuk itu. Perusahaan bisa saja menerima profesional dari negara lain apabila kualitasnya lebih baik daripada lulusan dalam negeri. Apalagi juka tingkat gaji yang dminta oleh orang dari negara lain itu tidak tinggi, seperti halnya dengan profesional yang datang dari India. Dan banyak negara lain bisa menawarkan profesionalnya ke Indonesia, semacam ekspor TKI saat ini.

B.       Peran Sarjana Teknik Industri di Indonesia

Menurut Baharudin Jusuf Habibie (Mantan Presiden RI ke-3), sarjana teknik industri kita masih pada tingkatan ke-1, yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi yang sudah dikenal. Ini masih merupakan tingkatan yang rendah.

Untuk dapat bersaing kita harus dapat menciptakan teknologi baru melalui proses inovasi teknologi itu. Pada tingkatan kemampuan penguasaan teknologi versi Habibie langkah pertama ang harus dilakukan adalah menciptakan teknooligi baru dengan cara memperbaiki teknologi yang sudah dikenal atau mengkombinasikan dua atau lebih teknologi yang sudah dikenal untuk membentuk teknologi baru. Ini disebut sebagai kemampuan tingkat 2.

Tingkat penguasaan yang lebih tinggi adalah penciptaan teknologi baru sama sekali. Teknologi baru dihasilkan atas dasar suatu invention yang telah banyak terjadi sebelumnya. Perlhui bahwa invention adalah suatu penemuan aplikasi suatu pengetahuian dasar kepada pembentukan teknologi tadi.

Maka jelaslah bahwa pada industri Indonesia belum terbentuk kegiatan inovasi teknologi baru, karena kegiatan inovasi itu memang merupakan kegiatan yang mahal dan pengembalian biaya inovasi itu bisa lama sekali setelah ia berhasil dikomersialisasikan.


C.      Kualifikasi Yang Diperlukan Di Era Perdagangan Bebas

Beberapa Kualifikasi tersebut diantaranya:

1.      Kreatifitas yang tinggi

2.      Keberanian untuk masuk kemasalah tak dikenal.

3.      Meiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat dunia

4.      Mempunyai etos kerja yang tinggi

5.      Menghargai waktu dan prestasi.

6.      Tidak terikat pada masa lalu.

7.      Berkemampuan manajerial bidangnya.

8.      Mampu memakai informasi dunia.

9.      Kuat memakau komputer.

10.  Mampu bekerjasama dalam tim.


D.      Apa Usaha Dunia Pendidikan Untuk Memenuhinya

Secara nasional, program pendidikan teknik industri akan memerlukan reformulasi yang cukup besar. Hal ini meliputi pendidikan teknik mesin, teknik elektro, teknik fisika, teknik kimia, teknik informatika, teknik industri dan teknik perkapalan modern. Ini bisa diperluas ke teknik teknologi tekstil, teknik teknologi grafika dan disain produk industri.

Lalu untuk dapat mempergunakan ingormasi melalui jaringan internet dan jaringan lainnya, maka di sarjana teknik industri akan harus pula menguasai bahasa asing dengna baik.


E.       Prospek, Tandangan dan Hambatan Berperannya Mereka Dalam Industri Era Perdagangan Bebas.

Perusahaan harus mengadakan percobaan budayanya. Sarjana teknik industri harus dimungkinkan untuk menjadi pakar tinggi di bidangnya dan dihargai tidak kalah dengan manajer puncak perusahaan. Hanya dengna cara dimikian maka Indonesia dapat mempunyai pakar teknik industri, dan dengan demikian mempunyai pakar yang akan melakukan penelitian dan pengembangan teknologi dengan baik.

Hal tersebut merupakan hambatan pertama. Hambatan kedua adalah bahwa manajeman perusahaan industri seringkali berwawasan jangka pendek, artinya mereka mempunyai kecenderungan “Quick Yielding Approach”. Mungkin hal ini disebabkan bahwa para pengusaha industri lebih bersifat pedagang daripada industrialis yang sebenarnya.

Hambatan ketiga adalah budaya sarjana teknik industri itu sendiri. Meskipun ia telah mengalami pendidikan tinggi, akan tetapi lingkungan keluarganya masih membawakannya sebagai anggota masyarakat agraris tradisional yang aristoktartik feodal, sehingga sifatnya kurang menunjang ke arah yang dipersyaratkan di atas.

Sarjana teknik industri indonesia harus berkualitas dan berkapasitas tingkat dunia. Karyanya harus setara dengan rekan sarjana teknik industri dari negara lain didunia. Termaksud dari negara industri yang telah lama maju. Jadi pendidikannya harus benar-benar ada pada taraf internasional.

Ringkasnya, hal yang perlu dibangun untuk sarjana teknik industri adalah:

1.      Manusia karyanya

2.      Prasarananya

3.      Teknologinya

4.      Pendanaannya

5.      Manajemen teknologinya

6.      Energi

7.      Bahan masukan

8.      Informasi masukan

Proses-proses yang kompetitif

1.      Proses produksi

2.      Proses pemasaran

3.      Produktivitas

4.      Kualitas

5.      Rendah biaya

6.      Keandalan

7.      Hemat energi dan bahan

8.      Tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi



SUMBER :
Aroef, Matthias. 1996. SARJANA TEKNIK INDUSTRI, KUALITAS, TANDANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar