NAMA : TEHRIZKA TAMBIHAN
NPM : 37412336
KELAS : 1ID01
Setelah
runtuhnya Kekaisaran Romawi, muncul berbagai negara dan bangsa baru di Eropa.
Kehidupan mereka diatur oleh Gereja dan sistem social yang ketat, yang kemudian
disebut feodalisme.
Antara
Eropa dan Timur Jauh terdapat satu kawasan besar yang dihuni berbagai bangsa
besar pemeluk agama yang sama, Islam. Lebih ke utara, negara-negara Slavia
seperti Rusia dan Bulgaria juga terbentuk.
Dalam
bidang budaya dan ilmu pengetahuan, Cina masih lebih maju dibandingkan bagian
dunia lainnya. Pengaruh Cina menyebar ke seluruh Asia, termasuk ke Jepang, di
mana kesenian berkembang dengan pesat.
Di
Amerika Utara, kota-kota pertama sedang dibangun, dan peradaban Toltek
berkembang di Meksiko. Di Amerika Latin, terbentuk berbagai kerajaan besar,
seperti Kerajaan Huari.
Kontak
di antara peradaban dunia sengat terbatas. Hanya beberapa negara saling
berdagang. Islam perlahan meluas ke seluruh Afrika bagian utara melalui
kegiatan perdagangan dan penaklukkan militer.
Asia
Di
India, Kerajaan Gupta runtuh pada tahun 535 dan negeri ini pun terpecah.
Pengaruh Hindu dan Buddha menyebar ke Asia bagian tenggara. Sekitar tahun 775,
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera menaklukkan Semenanjung Malaya. Sementara di
Kamboja, dinasti Khmer mendirikan Kerajaan Angkor pada tahun 802. Di Cina,
salah satu dinasti terbesarnya, Tang, yang berdiri selama 300 tahun,
menghasilkan beberapa karya seni terbaik dalam sejarah Cina. Sejak tahun 960,
Tang digantikan oleh Dinasti Song yang berdiri selama 300 tahun. Di tempat
lain, sebuah kerajaan Tibet yang kuat berdiri dan runtuh, sementara berbagai
negara kaya muncul di Thailand, Vietnam, Jepang, dan Indonesia. Di Asia Tengah,
kekuatan para pengembara Turkik dan Mongol berkembang semakin besar.
Eropa
Eropa
sibuk mencari kemapanan selama periode yang dikenal sebagai zaman kegelapan.
Kekaisaran Byzantium bertindak sebagai pusat yang stabil bagi dunia Kristen,
kendati kerap mengalami pasang-surut. Pada abad ke-8, kaum Muslim menyerbu
Spanyol dan membangun sebuah kebudayaan maju yang berlangsung selama 700 tahun.
Pada saat yang sama, lebih ke utara, Dinasti Caroling membentuk kekaisaran
Eropa pertama, tetapi mengalami keruntuhan pada abad ke-9 setelah kematian Charlemagne.
Di bagian Eropa lainnya, berbagai bangsa perlahan mulai terbentuk di bawah
pengawasan Gereja Katolik di Roma. Proses ini dipercepat oleh ancaman dari
orang Magyar, Viking, dan kaum Muslim yang berada di Spanyol dan Turki. Pada
tahun 1100, beberapa bangsa Eropa menjadi semakin kuat, lebih stabil, dan
makmur. Berbagai perguruan tinggi didirikan, pembangunan gereja berkembang
pesat, sementara kota-kota bertumbuh besar dan menjadi semakin penting. Para
pemimpin abad pertengahan memulai petualangan dan penaklukkan militer di luar
negeri, seperti Perang Salib untuk menguasai Yerusalem.
Australia
Orang
Polinesia menduduki pulau-pulau baru di Pasifik, lalu pindah ke Selandia Baru
sekitar tahun 900. Di Australia, orang Aborigin tidak disentuh pengaruh luar.
Timur Tengah
Kerajaan
Sasanid Persia mencapai puncak kejayaan selama tahun 579. Setelah wafatnya Nabi
Muhammad pada 632, kerajaan Islam mulai meluas. Pada tahun 634, orang Arab
menaklukkan Persia dan menyingkirkan Kerajaan Sasanid. Namun pada tahun 756, kerajaan
Islam itu mulai terpecah. Di akhir abad ke-11, Yerusalem direbut oleh pasukan
Perang Salib.
Afrika
Pada
tahun 700, seluruh Afrika utara menjadi bagian dari kerajaan Islam. Di Afrika
barat, Ghana yang kaya emas menjadi semakin kuat. Berbagai kerajaan dagang
lainnya seperti Mali dan Kanem-Bornu mulai berkembang di tanah subur di ujung
selatan Gurun Sahara.
Amerika Utara
Sekitar
tahun 700, dua kebudayaan kota yang terpisah mulai berkembang di Amerika Utara.
Salah satunya adalah kebudayaan Gundukan Kuil di sekitar wilayah Mississippi,
yaitu kebudayaan yang memperdagangkan tembaga dan berbagai barang ke seantero
benua. Peradaban lainnya adalah kebudayaan pueblo
(desa) Anasazi di barat-daya, di mana penduduknya hidup di berbagai pueblo batu yang dihubungkan dengan
jalan. Anasazi memiliki agama yang sudah maju. Di tempat lain, banyak suku
pribumi Amerika berkembang semakin besar dan kuat, sekalipun mereka masih hidup
dari pertanian dan berburu serta tinggal di desa permanen atau masih
mengembara. Lebih ke timur-laut, di Newfoundland, orang kulit putih pertama
tiba. Orang Viking menetap di sana selama beberapa waktu sekitar tahun 1000.
Amerika Tengah dan Selatan
Sekitar
tahun 600-700, kota besar Meksiko, Teotihuacan, mencapai kejayaannya.
Teotihuacan dan bangsa Maya yang hidup lebih ke selatan mengalami kemunduran
sekitar tahun 750. Namun, kekaisaran negara-kota Maya tetap hidup sepanjang
periode ini. Pada 900-1100, orang Toltek yang senang berperang menguasai
Meksiko. Lebih ke selatan, di Peru, negara-kota Tiahuanaco di Pegunungan Andes
serta Huari di kawasan pantai berkembang dan semakin maju. Tiahuanaco merupakan
pendahulu Kerajaan Inca. Pada tahun 1000, Kerajaan Huari digantikan oleh
Kerajaan Chimu yang berkembang di sekitar Chan Chan, di Peru utara.
Kesusastraan pada Zaman Pertengahan, pada dasarnya umat Kristen tak memiliki pertautan apa pun
dengan karya-karya klasik Yunani dan Romawi yang politieistik dan mengandung
gambaran yang tak senonoh tentang kehidupan para dewa. St. Augustinus
mengkhawatirkan kemungkinan timbulnya pengaruh buruk dari karya-karya para
penulis kafir itu. Kekhawatiran ini juga di rasakan oleh umat Kristen pada
umumnya. Umat Kristen barangkali boleh menolak sastra kafir. Namun hal itu tak
mungkin mereka lakukan tanpa juga menolak retorika, filsafat dan ilmu
pengetahuan yang pernah dihasilkan bahasa Yunani dan Romawi. Para pemimpin
gereja akhirnya juga mengambil alih retorika lama, dan pengetahuan klasik
menjadi bagian penting dari fondasi peradaban Zaman Pertengahan.
Zaman Kegelapan kata lain untuk menyebut Zaman Pertengahan. Ini periode zaman para santo, dengan segala kepercayaan naïf tentang keajaiban mereka. Bentuk khas kesusasteraan yang lazim pada periode ini adalah hagiograf , atau kisah-kisah para santo. Banyak dari kisah-kisah semacam ini sebagian baik sebagian fiksi belaka, sebagian panjang sebagian pendek yang telah disusun menjadi semcam antologi yang dikenal sebagai Acta Sanctorum, atau Kisah Para Santo.
Gregorius Agung, Paus dari 590 hingga 604, adalah pemimpin gereja yang paling bersemangat mendorong penulisan tentang kehidupan apra santo. Karyanya sendiri yang berjudul Dialogoues, yang ditulis untuk menyenangkan umat Kristen, penuh dengan berbagai ceritaq keajaiban untuk membenarkan ajaran Kristen. Gregorius memang seorang pengkhotbah dan sekaligus penulis besar. Empat puluh dari kumpulan khotbah-khobahnyaq, yakni Homillies, masih bertahan. Karya lain Gregorius, yakni Magna Moralia, merupakan komentar atau catatan terhadap Kitab Job. Karya ini menjadi fondasi teologi selama Zaman Pertengahan.
Tokoh Zaman Pertengahan yang lain yang tidak boleh diabaikan adalah Boethius. Ia lahir di Roma, dan berasal dari golongan aristocrat. Ia hidup di bawah Raja Theodorik(†526), yang mendirikan kerajaan Ostrogoth di Italia. Boethius menaruh minat besar terhadap pengetahuan klasik, baik Yunani maupun Romawi. Meskipun Boethius banyak menulis nbuku-buku tentang aritmatika dan music, ia sebenarnya lebih berminat pada karya-karya Plato dan Aristoteles, yang kemudian banyak ia terjemahkan. Terjemahannya atas karya-karya Aristoteles seperti Categories dan De Interpretations berperan penting dalam pengembangan kehidupan intelektual di Barat.
Selain Boethius, tokoh lainnya lagi yang perlu diperhatikan adalah Cassiodorus (†583). Ia asli orang Italia selatan. Seperti Boethius, ia sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan pendidikan pada zaman pertengahan. Ia mencoba mendirikan sebuah sekolah teologi di Roma. Namun gagasan ini praktis sulit direalisasikan karena peperangan yang destruktif dan berkepanjangan antara Justinianus dan orang-orang Ostrogoth. Hal ini mendorongnya untuk untuk meninggalkan tanah leluhurnya, dan kemudian mendirikan biara di Vivarium. Motivasi utamanya adalah agar para biarawan benar-benar menjadi ahli kitab yang mampu menjelaskan teks-teks suci dalam Injil.
Ilmu Pengetahuan, selama Zaman kegelapan pengetahuan ilmiah relative tidak mendapat tempat. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari merosotnya penyelidikan ilmiah Yunani dan pupusnya institusi-institusi ilmiah Romawi. Orang tak lagi berminat melakukan observasi secara ilmiah saeperti yang dilaukan Aristoteles.
Ilmu Kedokteran, karena tidak tumbuhnya sikap kritis, ilmu kedokteran pada Zaman kegelapan praktis tidak mengalami kemajuan. Ketika Kekaisaran Romawi mengalami disintegrasi, pengetahuan kedokteran yang telah dikembangkan Hippocrates dan Galen terabaikan. Hanya kadang-kadang saja cara yang lebih masuk akal digunakan. Di Barat, pengetahuan kedokteran sangat tak berarti jika dibandingkan dengan pengetahuan orang-orang Persia dan Yahudi pada masa kekhalifahan Ummayah dan Abbasiyah, yang mengembangkan pengetahuan mereka langsung dari karya-karya Galen. Sampai dengan abad XII, Eropa Kristen tak menjamah harta pengetahuan klasik ini. Jelas kebudayaan Eroba barat pada periode ini teramat kecil dibandingkan dengan kebudayaan Byzantium dan khususnya dunia Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar