PEMBAHASAN
1.1
Pendahuluan
Apabila
kita mengikuti sejarah pemikiran tentang pancasila, maka berbagai pendapat atau
istilah dipakai untuk memberikan fungsi dan kualitas pada pancasila, seperti
pancasila sebagai Dasar Negara.Pancasila sebagai pandangan hidup, pancasila
sebagai ideology, pancasila sebagai kepribadian Bangsa, Pancasila sebagai
Falsafah dan lain lain.Namun kalau kita teliti pemakaian istilah-istilah itu
nampaknya orang tidak begitu tajam membedakannya.Istilah-istilah itu, nampaknya
orang tidak begitu tajam membedakannya.Istilah-istilah itu dipakai secara
semerawut, sehimgga seaka-akan menjadi sinonim, bahkan kabur ataupun
semata-mata menjadi selogan yang tidak menunjukan arti.
Kekaburan
inilah yang akan menghambat usaha untuk memperdalam dan mempelajari pancasila
dan selanjutnya akan memberikan kesan yang kurang baik terutama bagi generasi
muda yang tidak mengalami sendiri sejarah perjuangan bangsa, sejarah proklamasi
kemerdekaaan bangsa. Tidak mengherankan apabila meraka menunjukan sikap yang
bertanya-tanya, kesan tidak yakin dan bahkan sinis kalau mendengar
istilah-istilah itu diucapkan.Sikap yang demikian itu bukanlah salah mereka,
tetapi justru menunjukan kelemahan orang yang menggunakan istilah-istilah
tersebut secara naïf tanpa mengungkapkan makna sedikiitpun dan bahkan lebih
memperlihatkan sloganisme.
Seharusnya
istilah-istilah itu bukanlah kata-kata kosong, melainkan menunjukan arti yang
penting dan berguna.Tujuan dalam penulisan ini untuk mengingatkan para generasi
muda tentang pentingnya mempelajari pancasila.
1.2
Pancasiala Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia
1.
Perjuangan sebelum
abad kedua puluh
Pada tahun 1511, armada Portugis mendarat di Malaka
lantas mengembangkan pengaruhnya dibagian timur kepulauan Nusantara. Tidak lama
kemudian, ekspedisi Belanda sebagai kekuatan maritim mulai tiba di Banten pada
tanggal 22 Juni 1596 di bawah pimpinan Cornelis de houtman, yang kemudian disusul
oleh armada-armada dagang Belanda lainnya, yang kemudian diberinama VOC.
Perjuangan abad ke 17 melawan VOC dipimpin oleh Sultan
Agung di Mataram, Sultan Ageng Tirta Yasa dan Ki tapa di Banten, Sultan
Hasanudin di Makasar, Sultan Iskandar Muda di Aceh, Untung Suropati dan
Trunojoyo di Jawa Timur dan Ibnu Iskandar di Sumatra Barat.
Pada abad ke 19 perjuangan melawan pemerintahan Hindia
belanda dipimpin oleh Pttimura di Maluku, Imam Bonjol di Sumatra Barat,
pangeran di Ponogoro di Mataram, Sultan Baddaruddin di Palembang, Pangeran
Antasari di Kalimantan, Jelantik di Bali, Teuku Umar, Teungku Cik Ditoro dan
Cut nya Din di Aceh dab Rja Singamaraja di tanah Batak.
2.
Perjuangan abad ke
duapuluh kebangkitan nasional 1908
Pemimpin bangsa Indonesia abad ke 20 mengubah bentuk
perlawanan dengan membangkitkan kesadaran bangsa akan pentingnya bernegara
dengan mendirikan organisasi yang melakukan kegiatan dibdang pendidikan dan
sosial dengan membuka sekolah, dan membentuk Organisasi Politik. Organisasi
pelopor dibidang pendidikan tersebut adalah Budi Utomo yang dipimpin oleh dr
Wahidin Sudirohusoda. Kemudian muncul organisasi dibidang perdagangan yang
bernama Sarikat Dagang Islam yang kemudia beralih menjadi organisasi politik
yang bernama sarikat Islam yang dipimpin olehh Douwes Dekker . Kemudian muncul
partai Nasional Indonesia yang di pelopori oleh Soekarno, Ciptomangukusumo, Sartono, dan lain-lain.
1.3
Sumpah Pemuda 928
Pada tanggal 28 Oktober 1928 para emuda dengan dipelopori M Yamin, Kuncoro
Purboranoto dengan mengumandankan sumpah pemuda yang berisi Satu Nusa Stu
Bangsa dan Satu Bahasa.Lgu Indonesia raya pada saat sumpah pemuda pertamakali
dikumandankan dan sekaligus sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.
Melalui sumpah peuda Kaum muda bersaha menerobos batas-batas sentimen etno-
Relegius dengan enawarkan suatu pandangan baru yang berdasarkan konsepsi
kewargaan yang menjalin soidaritas aas dasar kesamaan tumpah darah bangsa dan
bahasa persatuan.
Sumpah adalah pernyataan yang diucapkan dengan resmi dan dengan bersaksi
kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci, bahwa apa yang dikatakan atau
dijanjikan itu benar. Sumpah adalah pernyataan bahwa yang dikataan itu memang
benar dan berani melakukan susuatu kalau pernyataanya itu tidak benar sumpah
adalah janji atau irkar yang teguh.
1.4
Zaman Penjajahan Jepang
Setelah Belanda diserbu oleh
tentara Nazi Jeman pdan tanggal 5 Mei 940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 940
maka Ratu Belanda dengan segenap aparat pemerntahannya mengungsi ke Inggris,
sehingga pemerintahan Belanda masih dapat berkomunikasi dengan pemerintahan
jajahan Indonesia. Janji Belanada tentang Indinesian merdeka dikemudian hari
dalam kenyataanya hanya suatu kebohongan belaka sehingga tidsehingga tidak
pernah menjadi kenyataaan. Bahkan sampai akhirnya pendididkan Belanda pada
tanggal 0 Maret 1942 kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.
Pendudukan Jepang yang
dimulai pada bulan Maret 1942 merupakan momen penempaan bagi penguatan
nasionalisme Indonesia. Jepang sendiri datang ke negeri Indonesia dengan
menciraakan diri sebagai saudara tua asia, dan pada awalnya jepang embangkitkan
perasaan umum bahwa mereka datang sebagai pembebas. Kesan demikian diperkuat
ketika jepang dengan segera membebaskan para tahanan politik, membolehkan
pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang
sebeumnya dilarang oleh Belanda.
Pada tanggal 29 April 1945
Kaisar Jepang memberikan janji bahwa pemerintahan jepang akan memberi
kemerdekaan tanpa syarat dengan maklumat GUNSEIKAN. Sebagai realisasi janji
tersebut maka dibentuk badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia ( BPUPKI) Dokuritsu Ziunbi Tiosakai dengan pimpinan.
1. Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa
Pra Sejarah
Ahli geologi
menyatakan bahwa kepulauan Indonesia terjadi dalam pertengahan jaman tersier
kira-kira 60 juta tahun yang silam. Baru pada jaman quarter yang dimulai
sekitar 600.000 tahun yang silam Indonesia didiami oleh manusia, dan
berdasarkan hasil penemuan fosil Meganthropus Paleo Javanicus, Pithecanthropus
Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, serta Homo Mojokertensis.
Berdasarkan artefak
yang ditinggalkan, mereka mengalami hidup tiga jaman yaitu :
1. Paleolitikum
2. Mesolitikum
3. Neolithicum
Inti dari kehidupan
bangsa Indonesia pada masaPra Sejarah hakekatnya adalah nilai-nilai Pancasila
itu sendiri, yaitu :
1. Nilai Religi
Adanya kerangka
mayat pada Paleolitikum menggambarkan adanya penguburan, terutama
Wajakensis dan mungkin Pithecanthropus Erectus, serta dalam menghadapi
tantangan alam tenaga gaib sangat tampak. Selain itu ditemukan alat-alat baik
dari batu maupun perunggu yang digunakan untuk aktifitas religi seprti upacara
mendatangkan hujan, dll. Adanya keyakinan terhadap pemujaan roh leluhur juga
dan penempatan menhir di tempat-tempat yang tinggi yang dianggap sebagai tempat
roh leluhur, tempat yang penuh keajaiban dan slelebagai batas antara dunia
manusia dan roh leluhur.
Jelas bahwa masa
Pra Sejarah sudah mengenal nilai-nilai kehidupan religi dalam makna animism dan
dinamisme sebagai wujud dari religious behavior.
1. Nilai Peri Kemanusiaan
Nilai ini tampak
dalam perilaku kehidupan saaat itu misalnya penghargaan terhadap hakekat
kemanusiaan yang ditandai dengan penghargaan yang tinggi terhadap manusia
meskipun sudah meninggal. Hal ini menggambarkan perilaku berbuat baik terhaap
sesama manusia, yang pada hakekatnya merupakan wujud kesadaran akan nilai
kemanusiaan. Mereka tidak hidup terbatasdi wilayahnya, sudah mengenal sistem
barter antara kelompok pedalaman dengan pantai dan persebaran kapak. Selain itu
mereka juga menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain.
1. Nilai Kesatuan
Adanya kesamaan
bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia, sehingga muncul kesamaan
dalam kosa kata dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan teori perbandingan bahasa
menurut H.Kern dan benda- benda kebudayaan Pra Sejarah Von Heine Gildern.
Kecakapan berlayar karena menguasai pengetahuan tentang laut, musim, perahu,
dan astronomi, menyebabkan adanya kesamaan karakteristik kebudayaan Indonesia.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika lautan juga merupakan tempat tinggal
selain daratan. Itulah sebabnya mereka menyebut negerinya dengan istilah Tanah
Air.
1. Nilai Musyawarah
Kehidupan bercocok
tanam dilakukan secara bersama-sama. Mereka sudah memiliki aturan untuk
kepentingan bercocok tanam, sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya adat
sosial.
Kehidupan mereka
berkelompok dalam desa-desa, klan, marga atau suku yang dipimpin oleh seorang
kepala suku yang dipilih secara musyawarah berdasarkan Primus Inter Pares (yang
pertama diantara yang sama).
1. Nilai Keadilan Sosial
Dikenalnya pola
kehidupan bercocok tanam secara gotong-royong berarti masyarakat pada saat itu
telah berhasil meninggalkan pola hidup foodgathering menuju ke pola hidup
foodproducing. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu upaya kearah perwujudan
kesejahteraan dan kemakmuran bersama sudah ada.
1.
Nilai-Nilai
Pancasila Sebelum Kemerdekaan
Nilai-nilai
esensial Pancasila sebelum disahkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI nilainya
telah ada pada bangsayang terkandung Indonesia sejak zaman dahulu berupa :dalam
pancasilayaitu : Nilai – Nilai Adat Kemanusiaan Persatuan Kebudayaan Religius
Istiadat Ketuhanan Kerakyatan Keadilantelah dimiliki bangsa Indonesia sejak
bangsa Indonesia melaluiproses sejarah yang cukup panjang , yaitu pada zaman
Batu.Kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai tampakpada abad ke VII
ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya, Airlangga dan Majapahit serta
kerajaan-kerajaan lainnya.
Indonesia
memasuki zaman sejarah pada tahun 400M, dengan ditemukannya prasasti 7 Yupa .
Raja Mulawarman menurut prasasti tersebut mengadakan kenduri dan memberikan
sedekah kepada Brahmana dan para Brahmana membangun Yupa itu sebagai tanda
terima kasih kepada Raja yang dermawan. Sosial Masyarakat Kutai yang membuka
zaman sejarah Politik Indonesia pertama kalinya Kerajaan, menampilkan
nilai-nilai Kenduri, berupa : SedekahKetuhanan Brahmana.
Pada
abad ke VII muncullah sebuah kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya,
dibawah kekuasaan wangsa Syailendra . Hal ini termuat dalam prasasti Kedukan
Bukit. Perdagangan dilakukan dengan mempersatukan pedagang pengrajin dan
pegawai Raja yang disebut Tuha An Vatakvurah sebagaipengawas dan pengumpul
semacam koperasi sehingga rakyat mudah untuk memasarkan barang
dagangannya.Demikian pula dalam sistem pemerintahannya kerajaan dalam
menalankan sistem pemerintahannya tidak dapat dilepaskandengan nilai Ketuhanan.
Sedangkan agama dan kebudayaandikembangkannya dengan mendirikan suatu
Universitas agama Buddha.
Sebelum
kerajaan Majapahit, muncul kerajaan- kerajaan yang memancangkan nilai-nilai
Nasionalisme. Muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara
silih berganti. Di Kerajaan Isana, Jawa Tengah muncul Kerajaan Kalingga (abad
ke Darmawangsa, VII) dan Sanjaya pada (abad ke VIII) . dan Airlangga. Raja Airlangga
Membangun bangunan Keagamaan dan Asrama sebagai sikap toleransi dalam beragama
Membuat Hubungan dagang dan kerja sama dengan Benggala, Chola dan1037, Raja
Airlangga Champa yg membuat tanggul 1019 , para pengikutnya , rakyat,
menunjukkan nilai-nilai dan waduk demi dan para brahmana bermusyawarah dan
kemanusiaan keseahteraan memutuskan untuk memohon pertanian Rakyat, Airlangga
bersedia menjadimerupakan nilai – nilai Raja sebagai nilai-nilai sila ke IV.
sila ke V.
Pada tahun 1293, berdirilah keraaan Majapahit yang
mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan
Raja Hayamwuruk.Pada waktu itu, agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dalam satu Kerajaan, bahkan salah satu bawahan kekuasaannya yaitu
Pasai justru memeluk agama Islam. Toleransi positif dalam beragama dijunjung
tinggi sejak masa bahari yang telah silam. Majapahit menjulang dalam arena
sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak meninggalkan nilai- nilai yang diangkat
dalam nasionalisme negara kebangsaan Indonesia 17 Agustus 1945. Namun , sinar
kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya mengalami
keruntuhan dengan “Sinar Hilang Kertaningbumi” pada permulaan abad ke XVI
(1520).
Pattimura
di Maluku Akhir abad ke XVI , Belanda Abad XVII , pada awalnya (1817) datang ke
Belanda menguasai daerah-daerah yang Indonesia. strategis dan kaya akan
Baharuddin di hasil rempah-rempah Palembang (1819) Imam Bonjol di Minangkabau
(1821- 1837) Namun kedudukannya semakin diperkuat dengan kekuatanPangeran
Diponegoro di militerJawa Tengah (1825-1830) Melihat praktek-praktekJelentik ,
Polim, Teuku Tjik penjajahan Belanda tersebut di Tiro, Teuku Umar maka
meledaklah perlawanan rakyat di berbagai wilayah dalam perang Aceh Nusantara,
antara lain : (1860)
Pada abad XX di panggung politik internasional
terjadilah pergolakanAdapun di Indonesia , kebangkitan dunia Timur
denganbergolak lah kebangkitan suatu kesadaran akan kekuatannyakesadaran akan
berbangsa sendiri.yaitu kebangkitan Nasionaldipelopori olehdr.
Wahidin Sudirohusododengan Budi Utomo-nya. Budi Utomo yang dididirikan pada 20
Mei 1908, dan inilah yang merupakan pelopor pergerakan Nasional, sehingga
segera setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan lainnya.
Jepang
masuk ke Indonesia dengan propaganda“Jepang Pemimpin Asia, Jepang saudara
tuabangsa Indonesia” . Agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia ,
pemerintahan Jepang menjanjikan Indonesia Merdeka kelak di kemudian hari. Pada
tanggal 29 April 1945 , Jepang memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kedua pemerintah Jepang berupa “ kemerdekaan tanpa
syarat” sebagai realisasi janji-janji tersebut maka dibentuklah suatu badan
yang bertugas untuk menyelidiki usaha- usaha periapan kemerdekaan bangsa
Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar